Ø Pihak sekolah harus benar-benar tegas, dan memberikan sangsi
seberat-beratnya bagi siswa yang terlibat tawuran.
Ø Bagi para orang tua, mulailah jadi sahabat anak-anaknya.
Jangan jadi polisi, hakim atau orang asing dimata anak. Hal ini sangat penting
untuk memasuki dunia mereka dan mengetahui apa yang sedang mereka pikirkan atau
rasakan. Jadi kalau ada masalah dalam kehidupan mereka, orang tua bisa segera
ikut menyelesaikan dengan bijak dan dewasa. Menjaga dan menjalin
komunikasi antara anak dan orang tua dengan baik. Orang tua harus
selalu memantau puteranya terutama pada waktu pulang sekolah. Memberikan
pendidikan disiplin dari usia dini. Bagi orang tua yang sibuk, saya menyarankan
agar aaputeranya disekolahkan dengan reportasi baik. Menjaga keharmonisan keluarga.
Diajarkan berperilaku sopan dan tanggung jawab. Selalu mengingatkan pada
puteranya saat berangkat sekolah.
Ø Buat sekolah khusus dalam lingkungan yang penuh disiplin dan
ketertiban bagi mereka yang terlibat tawuran. Ini adalah cara untuk memutus
dendam dan masalah dalam dunia pelajar. Jadi siapapun dan dari sekolah manapun
yang terlibat tawuran, segera tangkap dan masukkan dalam sekolah khusus yang
memiliki kurikulum yang khusus bagi mereka. Dengan jalan tersebut, setidaknya
teman atau adik kelas mereka tak akan lagi terpengaruh oleh ide-ide gila
anak-anak yang suka tawuran ini.
Ø Perbanyaklah kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Kegiatan
yang biasa dilakukan sehabis selesai kegiatan belajar mengajar dapat mencegah
sang pelajar dari kegiatan-kegiatan negatif. Misalnya ekskul futsal, setelah
selesai futsal pelajar pasti kelelahan sehingga tidak ada waktu untuk keluyuran
malam atau hang out dengan teman lainnya.
Ø Pengembangan bakat dan minat pelajar
Pengembangan dan minat ini bisa mngarahkan potensi dan bakat mereka yang
terpendam.
Ø Pendidikan agama sejak dini. Pendidikan agama ini sangat
penting sekali, karena apabila seorang pelajar memiliki basic agama yang baik
tentunya bisa mencegah pelajar tersebut untuk berbuat tidak terpuji karena
mereka mengetahui akibatnya dari perbuatan tersebut.
Ø Boarding school (sekolah berasrama). Ini merupakan
salah satu alternatif mencegah pelajar dari tawuran. Biasnya di skolah ini,
waktu belajar lebih lama dari sekolah umum. Ada yang sampai jam 4 sore, setelah
maghrib ngaji atau pelajaran agama. Selesai isya’ pelajar biasanya pergi ke
perpustakaan untuk belajar atau mengerjakan tugas. Jam 8 malam, pelajar baru
bisa beristirahat atau lainnya. Sekolah ini sangat efektif menurut saya,
pelajar tidak ada waktu untuk berinteraksi dengan dunia luar karena kesibukan
mereka.
Ø Banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri
dan melakukan koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dak
tidak menuntun.
Ø Memberikan kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan
cara yang baik dan sehat.
Ø Memberikan untuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan
kebutuhan remaja zaman sekarang serta kaitannya dengan perkembangan bakat dan
potensi remaja
Ø Memberikan pendidikan mora untuk para pelajar
Ø Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para
pelajar. Seperti hadirnya seorang guru, orang tua, dan teman sebaya yang dapat
mengarahkan para pelajar untuk selalu bersikap baik.
Ø Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sedang
mencari jati diri.
Ø Memfalisitasi para pelajar agar bisa melakukan
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat di waktu luangnya. Contohnya: membentuk
ikatan remaja masjid atau karang taruna dan membuat acara-acara yang
bermanfaat.
Tawuran merupakan kegiatan yang menmbulkan dampak negatif bagi pelakunya
dan biasanya menimbulkan korban. Tawuran biasanya dilakukan oleh remaja-remaja
yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat
remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja
berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang
begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja yang berupa
tawuran ini merupakan wujud konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan
baik pada masa kanak-kanak maupun pada masa remaja. Namun, ada kalanya trauma
dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya,
maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang
membuatnya merasa rendah diri. Namun pada kenyataannya orang cenderung langsung
menyalahkan, menghakimi, bahkan menghukum pelaku kenakalan remaja tanpa mencari
penyebab, latar belakang dari perilakunya tersebut.
Untuk meminimalisir terjadinya tawuran antar pelajar, yaitu dengan menata
kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu. Karena emosi dan perasaan mereka
rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman maupun
lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja
tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik
psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi
lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya.
Untuk meminimalisir terjadinya tawuran dengan cara berikut:
o Prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya
dengan baik, dan juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya
gagal pada tahap ini.
o Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya .
o Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga
sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
o Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik
serta orang tua memberi arahan denga siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.
o Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai
dengan harapan.
o Pemberian ilmu yang bermakna yang terkandung dalam
pengetahuan dengan memanfaatkan film-film yang bernuansa moral, media massa
ataupun perkembangan teknologi lainnya.
o Memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai
pemahaman anak-anak yang baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan
remaja.
·
Membentuk suasana sekolah yang kondusif,
nyaman buat remaja agar dapat berkembang sesuai dengan tahap perkembangan
remaja.
Daftar Pustaka :
No comments:
Post a Comment