Pages

Sunday, September 28, 2014

Ilmu Budaya Dasar : Manusia dan Kebudayaan

A.  Manusia

Setiap manusia di dunia ini memiliki peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup. Manusia dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang. Pada dasarnya manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya karena diberkahi dengan akal serta pikiran. Manusia merupakan makhluk sosial dan berbudaya. Berbeda-beda dan tidak dapat hidup seorang diri.


1.      Unsur-unsur Manusia

Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait :
a)      Jasad, yaitu tubuh atau raga manusia yang dapat dilihat dan disentuh.
b)      Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
c)      Ruh, yaitu daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d)     Nafs, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.

Manusia sebagai suatu kepribadian memiliki tiga unsur, yaitu :

1.      Id :  Merupakan energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan seks. Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman ataupun tidak langsung melalui khayalan atau mimpi.
2.      Ego : Seringkali disebut kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energi id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan langsung dengan lingkungannya. Ego sadar akan tuntutan lingkungan luar dan mengatur tingkah laku.
3.      Superego : Merupakan struktur kepribadian yang kira-kira akan muncul pada usia lima tahun. Superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.


2.      Hakekat Manusia

a.       Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari raga dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Manusia terdiri atas raga dan jiwa yang dapat dilihat dan dirasakan kehadirannya dan merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan.
b.      Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Manusia sempurna karena memiliki akal dan pikiran sehingga manusia dapat menciptakan sesuatu untuk mempermudah keberlangsungan hidupnya.
c.       Makhluk hayati yang budayawi (biokultural).
Manusia berasal dari interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.
d.      Makhluk yang terikat dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Manusia adalah makhluk alamiah yang selalu terkait dengan lingkungannya. Setiap manusia memiliki  harga diri serta kemampuan yang berbeda-beda. Manusia diberkahi oleh akal dan pikiran sehingga mampu bekerja atau menciptakan suatu karya.


3.      Kepribadian Bangsa Timur

Banyak orang masih mempersoalkan perbedaan kepribadian antara kebudayaan Barat dan kebudayaan Timur. Konsep tersebut berasal dari orang Eropa Barat saat zaman penjajahan di mana semua kebudayaan di luar kebudayaan mereka di Eropa Barat disebut dengan kebudayaan Timur. Orang-orang menyimpulkan  bahwa kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, keramahtamahan, dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan Barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, dan individualisme.
Kepribadian bangsa timur itu sendiri pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Indonesia termasuk ke dalam bagian negara-negara yang berada di dalam benua Asia serta memiliki adat yang ketimuran sehingga Indonesia merupakan negara yang berkepribadian bangsa timur. Di dunia bangsa timur, Indonesia dikenal sebagai negara yang ramah dan bersahabat. Hal ini sangat jelas terlihat dari bagaimana orang-orang Indonesia saling bergotong-royong, menghargai orang lain, ramah, memiliki rasa toleransi yang tinggi, dan sopan santun sehingga dapat disimpulkan bahwa kebudayaan di negara Indonesia sangat berbeda dengan kebudayaan barat.



B.  Kebudayaan

              Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam-macam definisi yang telah dikemukakan oleh sarjana-sarjana sosial di seluruh dunia. Kebudayaan secara umum dapat dapat diartikan sebagai segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya. Kebudayaan mencakup segala aspek kehidupan manusia baik yang bersifat material, seperti peralatan kerja dan teknologi, maupun non-material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu. Kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama di mana kedua hal tersebut memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya. Sistem nilai dan gagasan utama terbagi menjadi tiga, yaitu :

1.      Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial yang berlaku di dalam masyarakat.
2.      Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat baik di dalam lingkungan kerabat maupun di masyarakat luas.
3.      Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya sesuai dengan nilai budaya yang berlaku, misalnya sistem teknologi berkembang dengan sendirinya sesuai dengan keperluan pertanian.


1.      Unsur-unsur Kebudayaan

      Menurut C. Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture 
mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :

a)      Sistem religi, manusia mempercayai bahwa di atas kekuatannya masih terdapat kekuatan lain yang maha besar. Manusia takut sehingga menyembahnya kemudian lahirlah kepercayaan yang disebut agama.
b)      Sistem organisasi kemasyarakatan, manusia menyusun organisasi kemasyarakatan di mana manusia dapat bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
c)      Sistem pengetahuan, manusia mendapat pengetahuan baik dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain yang kemudian dapat disebarluaskan melalui bahasa baik dari generasi satu ke generasi lainnya.
d)     Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi, menjadikan tingkat kehidupan manusia terus meningkat.
e)      Sistem teknologi dan peralatan, manusia dapat membuat dan menggunakan alat sehingga mampu mencukupi kebutuhan hidupnya.
f)       Bahasa, merupakan kode yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan kemudian tulisan.
g)      Kesenian, manusia memiliki kebutuhan psikis untuk dipuaskan. Manusia memerlukan pandangan yang indah untuk dilihat, suara merdu untuk didengar dan semua itu diperoleh dari kesenian.


2.      Wujud kebudayaan

a)      Kompleks gagasan : konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut budaya yang sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
b)      Kompleks aktivitas : berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut system social. System social terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi.
c)      Wujud sebagai benda : aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari penggunaan alat atau benda sebagai hasil karya untuk mencapai tujuannya. Aktivitas manusia tersebut menghasilkan karya benda untuk berbagai keperluan hidupnya.


3.      Perubahan kebudayaan      

Manusia dan kebudayaan tidak bersifat statis karena selalu berubah-ubah. Semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan merupakan gerak manusia yang hidup dalam masyarakat. Gerak manusia tersebut terjadi karena ia berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya. Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh ;

1.      Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.      Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada di jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan laincenderung untuk berubah lebih cepat.
3.      Adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam system ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan,norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, teknologi, selera, kesenian, dan bahasa.
Perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suaru kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada suatu unsur budaya asing yang kemudian kebudayaan asing itu lambat laun akan diterima dan diolah ke dalam budaya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.


4.      Unsur kebudayaan asing yang mudah diterima :

a)      Unsur kebudayaan yang berupa peralatan terutama yang sangat mudah dipakai. Contohnya alat tulis menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia diambil dari unsur-unsur kebudayaan barat.
b)      Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat.
c)      Unsur-unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur tsb.


5.      Unsur kebudayaan yang sulit diterima :

1.      Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi dan falsafah hidup.
2.      Unsur yang pertama kali dipelajari pada taraf pertama sosialisasi. Contoh makanan pokok orang Indonesia adalah nasi dan sukar untuk mengubah kebudayaan tersebut.
3.      Generasi tua sulit untuk menerima kebudayaan baru karena kebudayaan lama yang tradisional telah mandarah daging dan menjiwai dirinya sehingga sukar untuk mengubah norma-norma yang sudah demikian meresapnya.


6.      Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru adalah:

a)      Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
b)      Jika pandangan hidup dan nilai-nilai agama dominan dalam suatu kebudayaan maka penerimaan unsur baru itu akan mengalami penghambatan.
c)      Corak struktur sosial masyarakat juga turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Jika corak masyarakat otoriter maka akan sukar untuk menerima unsur kebudyaan baru.
d)     Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan baru tersebut.
e)      Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

        Proses akulturasi yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan integrasi antara unsure-unsur kebudayaan asing dengan unsure-unsur kebudayaan sendiri. Dengan demikian unsur kebudayaan asing tidak lagi dirasakan sbagai hal yang berasal dari luar akan tetapi dianggap sebagai unsur-unsur kebudayaan sendiri. Unsur-unsur asing yang diterima tentunya diolah terlebih dahulu sehingga bentuknya tidak asli lagi.


C.  Hubungan Manusia dan Kebudayaan

                Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain, berbeda namun suatu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan kemudian kebudayaan mengatur kehidupan manusia agar sesuai dengannya. Dapat disimpulkan bahawa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Hubungan antara manusia dan kebudayaan dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat yang disebut dialektis. 

Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :

1.      Eksternalisasi, yaitu proses di mana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.

2.      Obyektivasi, yaitu proses di mana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian, masyarakat segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

3.      Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat



Pengalaman Aku

Jenengku Anggun Harsanti Dwina. Wiwit lair saka wong nelpon kula Anggun. Aku iki lair ing Solo, Jawa Tengah. Kula rama iku wong asli saka Jawa Timur. Dhèwèké lair ing Blitar, Jawa Wétan. Kula ibu wong asli saka Jawa Tengah. Dhèwèké lair ing Solo, Jawa Tengah. Aku asli Jawa mandhapipun. Senajan aku lair ing Solo lan native Jawa keturunan, aku ora lancar ing Jawa. Wiwit kanak-kanak Aku tansaya munggah ing Rangkasbitung, ngendi aku manggon iki. Basa digunakake ing ngarep lan ing lingkungan lingkungan saka saben dinten wong Indonesia supaya aja kaget yen aku ora bisa nganggo Jawa. Nanging aku bisa ngerti sawetara Vocabulary ing basa Jawa sing dipituturaké déning wong-wong nalika padha nganggo. Ora mung kula uga sadulur lan adhine. Kita ora rakulino kanggo basa Jawa amarga basa tansah digunakake Indonesia.
Adhedhasar sandi pengalaman, saben budaya ing macem-macem wilayah ing Indonesia mesthi beda-beda. Ora mung sing budaya nanging uga tembung lan carane nindakake. Contone, budaya ing Solo karo ing Rangkasbitung beda banget. Mayoritas wong ing kutha sandi nggunakake basa Jawa ing saben dinten gesang. Ing Jawa uga basa sopan lan olahan disebut Tembang basa. Aku ora ngerti banget uga bab basa Jawa amarga aku ora pinter ing Jawa. Nanging adhedhasar apa aku ndeleng lan aran, wong-wong ing birthplace banget Gamelan kalem lan sopan kanggo everyone preduli saka umur. Ora mung saka mung ngandika, carane padha nindakake uga banget sopan. Sawetara wong ana uga isih ngagem kebaya lan kain ing saben dinten gesang. Kebaya lan sambetaken kaliyan kain budaya Jawa iku sugih tradisional kanggo wanita biasane nerangake karo bun ing sirah. Nalika sandhangan formal kanggo dheweke iku kain sambetaken kaliyan dilengkapi karo sandal lan Blangkon. Iku biasane disandangi ing rasukan tradisional wadon sing wis urip, apa wong biasa utawa sudagar. Aku banget kesengsem dening iki. Supaya dening ngarsane wong sing nyandhang busana adat saben wilayah, banjur budaya tetep stabil ora ilang utawa dikenali dening negara liyane. Karo wilayah liyane ing provinsi Jawa Tengah lan isi ngalami owah-owahan utawa modernization amarga kamajuan cepet teknologi lan mesthi amarga globaliasasi. Nanging bab iki ora bisa alesan kanggo terus mekar menyang sing luwih modern banjur ngiwa kabudhayan pribumi wilayah. Indonesia punika sugih ing akeh tradhisi lan budaya kang kudu tansah bisa wadi. Conto khas Musical Instruments bebarengan karo pesawat saka Jawa, gamelan music instrument ndhukung dina iki arang digunakake. Instrument musik biasane digunakake ing kesempatan khusus kayata Pernikahan karo aran tradisional lan liyane. Saiki, wisatawan kang teka saka macem-macem bagéan donya teka Indonesia. Padha sinau carane kanggo muter gamelan. Aja wong sing ora donya kanggo Master carane kanggo muter gamelan Indonesia, nanging residents piyambak ora ngerti carane nggunakake.
Budaya ing Solo, Jawa Tengah karo Rangkasbitung utawa ing Bogor, Jawa Barat, ana sawetara podho, contone ing syarat-syarat sing tradisional sandhangan, nanging uga amarga ana akeh beda ing saben wilayah kang wis budaya sing beda-beda. Wiwit kanak-kanak aku urip ing Rangkasbitung lan sekolah ing Bogor. Aku ngerti sawetara bab budaya saka Bogor. Mayoritas wong berbahasa Indonesia Bogor. Nanging, yen kita pengeboran mudhun menyang wilayah interior, wilayah sing isih akeh sing nggunakake basa daerah punika basa.
Wiwit sekolah SD ing Bogor. Kanca-kanca uga teka saka Bogor. Nalika SD Sundha isi lokal amarga aku menyang sekolah ing kutha Bogor ing Jawa Kulon. Ing kawitan aku angel banget kanggo sinau basa. Kadang iku dumadi kula kok aku kudu sinau basa iki amarga aku ora native Sunda wong. Ing pungkasan aku tak nyisihaken saka pikiraken adoh lan sinau kanggo ngerti basa. Nanging, aku menyang sekolah ing Jawa Kulon. Sethitik dening sethitik aku sinau, aku ora cukup ngerti lan lancar nanging aku ngatur kanggo ngerti words sawetara lan sinau Sunda script.
Ing sekolah siswa padha sinau kanggo muter instrument musik, yaiku Jawa Kulon tradisional suling, angklung, lan kecapi. Angklung iku Musical instrument diputer kanthi shaken nalika plucked kecapi. Ing Jawa Kulon, ana uga gamelan diarani gamelan Sunda nanging sing diputer dening ngantem. Aku ngatur kanggo Master angklung lan gamelan nanging ora kecapi karo. Kanggo muter kecapi cukup angel yen ora menowo kanggo nggawe merdu swara perlu Expertise ing njupuk konjuk. Nalika SD uga mulang tari tradisional saka Jawa Kulon kang Jaipongan. Ora mung ing sekolah SD, nalika sekolah iki uga mulang carane kanggo muter tradisional Musical Instruments saka orchestra lan kecapi, nanging ing liyane rinci. Ing dhuwur sekolah ora mung sinau tari tradhisional Jawa Barat piyambak, nanging uga saka wilayah ngendi Assessment Learning kanggo dipérang dadi grup supaya asal saka wilayah beda. Ing wektu iku aku tak tari tradisional saka Bali kang Tari Pendet. Tari Pendet ora gampang minangka minangka siji bisa mbayangno amarga pakaryan sing cukup culit. Nanging karo Assessment aku ngerti carane Tari Pendet iku. Ora mung Tari Pendet, aku uga ngerti carane Tari Saman, tari Tor-Tor, tarian merak lan akeh liyane njoget.
Budaya ing wilayah iki ora mung winates tradisional sandhangan, musik tradisional lan Musical Instruments, nanging uga ana pangan khas saben wilayah. Ing Solo, Jawa ana liwet beras lan porridge utawa porridge tumpang tindih tere Tengah umum dipangan kanggo nedha isuk. Ana uga sosis solo lan macem-macem cemilan liyane. Nalika ing Bogor, Bogor regional Keahlian sing misuwur lan pickled Taro Bogor. Sing pengalaman aku ngerti bab wong-wong lan budaya.


Daftar Pustaka

Nugroho,Widyo.,Achmad Muchji(1996).Ilmu Budaya Dasar,Jakarta:Gunadarma.