Pages

Tuesday, November 17, 2015

Permasalahan Sosial di Indonesia : Sampah



Pembuangan sampah yang tidak diurus  dengan baik akan mengakibatkan masalah besar, karena penumpukan sampah atau membuangnya sembarangan ke kawasan terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah. Demikian juga pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran udara, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya saluran air dan banjir.
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dsb. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi sampah organik atau sampah basah, contoh sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah termasuk sisa buah yang dapat mengalami pembusukan secara alami. Kemudian sampah anorganik atau sampah kering, contoh logam, besi, kaleng, plastik, karet juga botol yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami. Selain itu sampah berbahaya, contoh baterai, botol racun nyamuk termasuk jarum suntik bekas.
Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.             
Belum lama ini muncul berita terbaru mengenai sampah di negeri kita ini. Truk sampah yang seharusnya mengangkut sampah ke Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat pada 2 November 2015 jam 21.00 WIB terhadang oleh anggota ormas bahkan sejumlah sopir sempat diancam. Truk bermuatan sampah yang sempat diparkir 2 hari karena tidak bisa dibuang tentu saja menghambat karena menebar aroma bau tidak sedap. Sementara itu, kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adjie menganalisa waktu pengiriman sampah dari pukul 21.00 sampai pukul 05.00 WIB kurang efisien. Hal itu karena dengan jumlah sampah sekitar 5 ton yang diangkut ratusan truk, waktu yang tersedia sangat sempit. Alhasil, memicu antrean panjang di TPST Bantang Gebang. Kondisi ini pula bisa berakibat sampah kembali menumpuk di tempat penampungan sementara.
            Hal ini tidak hanya berdampak buruk bagi masyarakat yang harus mencium aroma tidak sedap dari sampah tersebut. Tidak hanya di sekitar tempat di mana truk tersebut berhenti namun di tempat-tempat lain seperti beberapa pasar di Jakarta pun merugi karena sampah yang seharusnya sudah dapat diangkut masih terabaikan. Para pedagang di pasar pun tidak memiliki cara lain selain membuang sampah di pinggir jalan. Sampah-sampah dari para pedagang dibiarkan menumpuk itu juga merupakan akibat dari ketidakefisienan waktu pengiriman sampah. Para pedagang protes karena selain bau tidak sedap mereka pun kesulitan mendapat pelanggan karena setiap pelanggan yang hendak membeli selalu terusik dengan aroma sampah kemudian mengurungkan niatnya untuk membeli.
            Selain tumpukan sampah di pinggir jalan raya berasal dari pedagang, para pengendara atau pejalan kaki yang lewat pun turut serta membuang sampah di tempat yang tidak semestinya tersebut. Tentu saja ini merupakan hal yang sangat serius karena tumpukan sampah sudah tidak sedikit lagi bahkan sampai menggunung. Waktu pengiriman sampah juga dinilai terlalu singkat. Sampah yang seharusnya dapat diangkut sekian ton jadi hanya dapat diangkut setengahnya saja dan sisanya terabaikan.
            Memang permasalahan sampah di Indonesia bukanlah suatu hal yang baru namun hal ini harus segera ditindaklajuti terutama di ibukota Jakarta di mana banyak penduduk yang tinggal di sana dan banyak sekali yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Sungai-sungai penuh sampah sehingga ketika hujan melanda sungai akan meluap dan menyebabkan kebanjiran. Sungguh ini hal yang sangat memprihatinkan karena telah bertahun-tahun terjadi. Hal yang sama terulang lagi tanpa ada penyelesaian yang nyata.
Pengolahan sampah dapat menjadi sebuah program yang sangat penting. Pengelolaannya juga bisa dilakukan terpadu, sistemik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha. Hingga pada akhirnya, penanganan sampah di Indonesia dapat berjalan dengan maksimal yang paling penting, pengolahan sampah memberikan manfaat baik secara ekonomi dan tentu saja sehat lingkungan bagi masyarakat, dan dapat mengubah perilaku masyarakat. Dalam praktik sekarang ini masih banyak sekali yang hanya mengumpul, mengangkut, menimbun dengan hanya menggunakan teknologi pengolahan sampah yang lama. Untuk itu, perlu dibangun suatu sistem terobosan yang terpadu, mulai dari rumah tangga, pemilahan, penjemputan, pemilihan, hingga sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Tentu tidak sepenuhnya salah pemerintah meski pemerintah dinilai lamban dalam mengatasinya. Kembali lagi kepada diri sendiri apakah kita sudah membuang sampah pada tempatnya? Ataukah harus denda jika kita membuang sampah sembarangan? Di pasar di Jakarta dipasang papan besar dengan tulisan “Dikenakan denda 500 juta jika membuang sampah sembarangan” namun apa kenyataannya? Tidak jauh dari papan tersebut terdapat gunungan sampah yang sangat tinggi. Jadi sebenarnya jika ingin semua itu teratasi kita harus memulai dari hal-hal kecil seperti dari dalam diri sendiri. Sadar diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Jika anda berpikir “saya hanya membuang satu bungkus permen” dengan kata ‘hanya’ maka ada berapa puluh atau bahkan ratusan atau bahkan ribuan, jutaan orang akan mengikuti anda dengan mengatakan ‘hanya satu’? Bungkus permen yang ‘hanya satu’ tersebut bisa menjadi berlipat ganda bahkan ratusan juta.
Untuk menanggulanginya, saya kira tidak hanya Pemerintah yang harus berperan aktif. Melainkan, masyarakat pun harus ikut terjun. Bagaimana caranya? Mudah kok ! Perbaiki dulu etika membuang sampah yang benar. Biasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Memang mudah untuk berbicara, melakukannya itu yang sulit. Tapi, segala sesuatu itu harus didasari dengan niat. Lalu Bagaimana dengan sampah-sampah yang telah menumpuk? Apa yang harus diupayakan? Ya mungkin ide-ide berikut bisa diupayakan, seperti : memanfaatkannya sebagai kerajinan, mendaur ulang, memanfaatkannya menjadi bahan dasar bangunan, dan memusnahkannya.
Bagaimana cara memusnahkannya?
Indonesia memiliki banyak sekali Gunung Berapi yang masih aktif. Mengapa sampah-sampah tidak dimusnahkan saja dengan cara dimasukkan ke Gunung Berapi. Karena, seperti kita ketahui, suhu Gunung Berapi sangatlah panas, sehingga material-material apapun dapat dengan mudah lenyap. Namun ini hanya opini karena menurut saya cara ini lebih efektif dibandingkan dengan menimbun ataupun membakar sampah.


Daftar Pustaka :


No comments:

Post a Comment