Pages

Sunday, November 2, 2014

Ilmu Budaya Dasar : Manusia dan Kegelisahan



A.  Pengertian Kegelisahan
Gelisah yaitu suatu perasaan dimana seseorang merasa tidak tenang, khawatir, cemas, dan tidak tenteram hatinya. Kegelisahan merupakan suatu hal yang menggambarkan ketidak tenangan hati seseorang yang dilihat dari perbuatan dan tingkah lakunya karena merasa cemas ataupun khawatir. Kegelisahan hanya dapat terlihat dari gerak-gerik saja seperti menundukkan kepala, berjalan mondar-mandir, menggigit-gigit jari, dan masih banyak cara lainnya yang ,enunjukkan bahwa seseorang sedang berada dalam kekhawatiran. Kegelisahan merupakan suatu ekspresi dari kecemasan, kekhawatiran, ataupun ketakutan. Menurut Sigmun Freud terdapat tiga kecemasan dalam diri seorang manusia, yaitu :

1)      Kecemasan Kenyataan (Obyektif)
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat dari suatu hal berbahaya yang terjadi secara nyata di dunia luar. Pengalaman seperti ini biasanya merupakan bawaan atau keturunan dimana seseorang cenderung menjadi takut jika berada di suatu lingkungan atau menghadapi hal-hal tertentu.
2)      Kecemasan Neorotis (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kenyataan ini dibagi menjadi tiga, yaitu :
a)      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan dimana orang tersebut takut akan bayangannya sendiri sehingga seseorang tersebut selalu merasa gelisah karena mengira bahwa suatu hal yang hebat akan terjadi.
b)      Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia) dimana seseorang memiliki ketakutan terhadap sesuatu yang berlebihan.
c)      Rasa gugup yang muncul secara tiba-tiba merupakan perbuatan meredakan diri atau menenangkan diri sendiri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan nerotis yang sangat menyakitkan.
3)      Kecemasan Moril
Kecemasan moril terjadi karena dan berdasarkan pribadi seseorang. Setiap orang pasti memiliki sifat negatif yang ada dalam dirinya. Sifat-sifat tersebut dapat mengakibatkan rasa khawatir, cemas, dan tidak tenang pada manusia. Kecemasan moril biasanya berhubungan dengan kepercayaan diri dalam diri manusia. Jika seorang individu terus menerus berpikir bahwa ia selalu kurang dan tidak lebih dari individu lainnya, maka pada suatu saat dia akan menyisihkan dirinya sendiri karena merasa minder.

B.  Sebab-sebab Orang Gelisah
Pada hakekatnya, seseorang gelisah karena takut kehilangan hak-haknya. Hal itu merupakan suatu ancaman, baik dari luar maupun dalam. Misalnya, suatu saat terjadi gempa bumi yang cukup dahsyat melanda suatu daerah. Lalu warga setempat membunyikan atau meneriakkan peringatan-peringatan untuk memberi tahu warga lainnya agar segera menyelamatkan diri dan keluar dari rumah. Setelah para warga mendengar peringatan tersebut, mereka pasti akan merasa gelisah, panik, tidak tenang karena takut akan kehilangan rumah, keluarga, materi yang dimiliki, ataupun nyawanya.
Ada juga rasa gelisah yang dirasakan karena berbuat kesalahan dan tidak mau mempertanggungjawabkannya. Ia berbohong kepada semua orang bahwa itu bukanlah perbuatannya. Lama kelamaan orang tersebut pasti akan merasa tidak tenang dalam hidupnya karena terbayang-bayang oleh kesalahan dan hukuman yang akan ia terima nantinya. Selain itu gelisah juga dirasakan saat ujian, tes, atau diminta maju ke depan kelas. Gelisah karena kurang belajar, kurang mempersiapkan segala sesuatu yang seharusnya sudah dipersiapkan, takut gagal dan masih banyak hal-hal lainnya.

C.  Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Kegelisahan memang terasa tidak dapat dihindari karena saat kita gelisah, kita tidak dapat mengontrol diri sendiri. Salah satu upaya untuk mengatasi kegelisahan tersebut yaitu mencoba untuk menenangkan diri setenang mungkin. Menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan dan berpikir positif bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Tidak hanya satu usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan yang kita alami. Cara lain yang dapat dicoba yaitu memikirkan dengan baik-baik, mengintrospkesi diri sendiri apakah akibat yang akan kita rasakan sangat buruk atau bagaimana dan mengapa hal itu dapat terjadi kepada kita. Coba renungkan terlebih dulu dan berpikir jernih apakah kita bisa mengatasinya atau tidak karena tidak semua hal yang ada di dunia ini menyenangkan. Setelah itu kita bersedia menanggung semua resikonya dengan tabah dan kesenangan hati, lambat laun kecemasan itu akan sirna dari diri kita. Lalu usahakan kita mencoba untuk memperkecil atau mengurangi kemungkinan keburukan-keburukan yang akan timbul akibat dari kecemasan kita yang berlebihan sehingga ketika kita menghadapi kecemasan tersebut lagi, maka kita tahu bagaimana cara mengatasinya.
Dari semua cara yang ada, cara yang paling ampuh adalah berserah diri kepada Allah SWT. Pasrah kepada-Nya, menyerahkan nasib kita sepenuhnya karena kita tahu Ia akan memberikan yang terbaik bagi kita.

D.  Keterasingan
Keterasingan yaitu hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan atau perasaan dikucilkan dari lingkungan sekitar. Keterasingan berasal dari kata asing dan terasing dimana arti kedua kata tersebut adalah perasaan seseorang yang merasa tersisihkan dari lingkungan, sendiri, tidak dikenal orang dan asing. Keterasingan pasti pernah dialami oleh setiap manusia karena keterasingan itu sendiri merupakan bagian dari dalam diri manusia. Cepat atau lambat seseorang pasti akan keterasingan. Keterasingan itu sendiri terjadi karena perilaku seseorang yang tidak dapat diterima atau dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang terdapat dalam diri seseorang sehingga sulit atau bahkan sudah tidak bisa untuk menyesuaikan diri lagi dengan masyarakat yang ada.
Keterasingan merupakan suatu hal di masyarakat yang bersifat memaksa. Jadi ketika seseorang melakukan suatu perbuatan yang tidak dapat diterima masyarakat yang biasanya berupa keonaran, maka orang tersebut pasti akan diasingkan oleh masyarakat sekitar karena dianggap tidak menghormati orang lain dan tidak memiliki moral. Kekurangan pada diri seseorang juga dapat menjadikan seseorang itu terasing. Namun bukan masyarakat yang mengucilkannya melainkan dirinya sendiri yang membuat dirinya merasa dikucilkan karena menganggap dirinya bukanlah apa-apa dan sangat kurang dari orang lain sehingga memutuskan untuk menjauh mengucilkan diri sendiri dari masyarakat sekitar. Orang yang merasa kekurangan dan berbuat kesalahan tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat sehingga akan dikucilkan atau merasa dikucilkan lalu timbullah perasaan gelisah dan cemas.

E.   Kesepian
Kesepian merupakan suatu perasaan dimana seseorang merasa sepi, kosong, seperti tidak ada yang mempedulikan dirinya lagi. Setiap orang pasti pernah merasa kesepian. Entah karena memang hidup sendiri di tempat sepi atau bahkan merasa sepi meskipun berada di keramaian. Kesepian dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya frustasi dimana seseorang sedang tidak mau diusik kehidupannya, ingin sendiri, dan senang berada dalam kesendirian. Secara sepintas, keterasingan dan kesepian merupakan dua hal yang serupa tetapi tidak sama namun berhubungan. Kesepian berasal dari keterasingan. Ketika seseorang dikucilkan pasti ia akan merasa seorang diri, sepi, dan tidak ada yang mau berteman ataupun menemani. Entah ia melakukan kesalahan sehingga dikucilkan atau orang tersebut mengucilkan dirinya sendiri, pada akhirnya kedua orang tersebut akan merasa kesepian.

F.   Ketidakpastian
Ketidakpastian merupakan keadaan seseorang yang tidak menentu sehingga ia tidak dapat berkonsentrasi dan pikirannya kacau. Ketidakpastian yang dialami seseorang pasti akan membuatnya gelisah karena menanti-nanti hal yang belum pasti. Ketidakpastian dapat merugikan seseorang karena di dalam ketidakpastian tersebut kita menaruh harapan namun juga ketakutan bahwa harapan tersebut tidak akan terwujud. Ketidakpastian sudah pasti mengganggu pikiran seseorang. Orang yang pikirannya terganggu tentu tidak akan dapat berpikir jernih karena pikirannya sedang kacau balau. Beberapa sebab yang menjadikan manusia tidak dapat berpikir, yaitu :

  1. Obsesi, pikiran tentang suatu hal yang tidak menyenangkan secara terus-menerus.
  2. Phobia, ketakutan yang tidak terkendali, tidak normal, dan berlebihan tanpa jelas sebab-sebabnya.
  3. Kompulasi, keragu-raguan terhadap apa yang dikerjakan sehingga tanpa disadari akan melakukan hal yang sama berkali-kali.
  4. Histeria, disebabkan oleh tekanan mental, pengalaman pahit, kekecewaan yang menekan diri seseorang sehingga tidak mampu menguasai diri sendiri.
  5. Delusi, menunjukkan suatu pikiran yang tidak beres karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Delusi ada tiga macam yaitu delusi persekusi dimana seseorang menganggap keadaan sekitarnya jelek, delusi keagungan dimana seseorang menganggap dirinya paling besar, dan delusi melankolis dimana seseorang merasa dirinya hina, berdosa, dan paling bersalah.
  6. Halusinasi, khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera.
  7. Keadaan emosi, dalam keadaan tertentu, seseorang sangat terpengaruh oleh emosinya.
Ketidakpastian yaitu keadaan dimana seseorang tidak dapat berpikir. Untuk dapat menyembuhkan keadaan tersebut bergantung kepada mental si penderita. Ada baiknya jika hal itu pernah terjadi lalu terjadi lagi, maka perlu dibawa ke psikolog jika penyebabnya masih belum diketahui. Namun bila penyebabnya sudah jelas, maka segera temukan obat yang dapat menyembuhkannya.




Daftar Pustaka

Nugroho,Widyo.,Achmad Muchji(1996).Ilmu BudayaDasar,Jakarta:Gunadarma.

No comments:

Post a Comment